Senin, 26 September 2016

Pelangi-nya Hivi

Gue termasuk orang yang suka cerita dan memaksa orang lain untuk suka juga sama segala hal yang gue suka, entah itu film, makanan, artis atau lagu. Kayak misalnya, belakangan gue lagi suka sama lagunya Yura Yunita yang Intuisi sama Hivi yang Pelangi. Nah untuk lagu yang terakhir gue bahkan bikin cover-nya walaupun suara gue jelek :p
Tapi kalo mau dengerin bisa didenger di kanal soundcloud gue di sini

Nah, gara-gara gue lagi tergila-gila sama dua lagi itu belakangan ini, gue cerita lah tuh sama temen (cowo) gue kalo gue lagi suka sama lagu ini. Terus dia nanya, "lo baru suka lagu ini, atau baru tau lagu ini?"
"Baru tau. Kenapa gitu?" tanya gue balik.
"Anjir, telat amat lo!" katanya. Gue bingung.
"Oh lagunya udah lama ya? Gue baru denger kemarin di GEN." jelas gue mong-ly. Iya, mong, alias blank kayak Song Ji Hyo.

"Kemarin Ay, gue sempet deket sama cewek. Tapi gue ga bilang sama lo, karena hubungan gue sama dia juga masih terlalu dini banget. Gue bahkan nggak tau gue udah sayang sama dia atau cuma sebatas care. Tapi gue care banget sih sama cewek ini. Dan si cewek ini jauh lebih care lagi ke gue."

"Oh ya?"

"we kissed, Ay. Tapi gue ga nganggep gimana-gimana."

"Terus?"

"Kayaknya dia baper gitu sama gue. Emang gue kalo jalan sama dia suka mosisiin diri gue as 'cowok'nya dia, gue jagain, gue sayang, I treated her well lah, nggak kayak waktu gue sama lo gini."

"Ih, kampret. Envy gue!"

"Nanti sama lo kan beda lagi"

"Terus, terus?"

"Dia mulai sering nelfon gue. Mulai sering ngasih perhatian yang lebih dari sebelumnya. Ngasih gue kado ulangtahun, yang bahkan nggak gue share ke mana pun atau ke siapa pun, termasuk lo,"

"DEMI APAAAA? LO DAPET APAAA?"

"Kayak kartu pop up gitu, sama sweater. Dia bahkan ngirim gue personal pizza. Ga ngerti lagi gue waktu itu."

"Anzir, mau pizza!"

"Yeee, taik! Gue masih mau cerita nih!"

"Iya, tapi nanti beli pizza."

"Nggak lama setelah gue ultah, dia ultah juga. Tapi gue ga ngasih apa-apa. Gue cuma jalan sama dia, pas gue anterin depan rumahnya, dia gue cium terus gue bilang selamat ulangtahun. Udah beneran gitu doang."

"Aish, rugi amat jadi dia." :'D

"Iya. Gue sempet ngerasa gue jahat sih sama dia. Tapi gue nggak yakin gue udah baper sama dia, soalnya biasa aja. Nggak ada degdegannya."

"Uhumm.. terus?"

"Beberapa hari setelah ulangtahunnya dia itu, dia jadi berubah. Intensitas dia ngehubungin gue jadi berkurang. Dia nggak pernah nelfon gue, dia udah jarang ngechat gue. Gitu deh, intinya gue ngerasa dia udah nggak tertarik sama gue."

"Atau mungkin udah kecewa." potong gue.

"Mmm..mungkin."

"Gobloknya, gue mulai ngerasa kangen sama dia. Walaupun dia nggak bawel kayak lo, tapi gue suka kalo dia lagi ngomong. Dari situ gue mulai bingung lagi sama perasaan gue."

"Terus terus?" gue makin penasaran.

"Dia tiba-tiba ngupload video di instagram-nya, video dia nyanyi lagu Hivi itu."

"Mau liaaat~"

"Entar elah!"

"Kok galak sih lo?"

"Kesel gue lagi cerita dipotong-potong!"

"Iya, iya. Terus?"

"Habis itu gue baru ngerasa ada titik yang 'deg', gue takut dan ga mau dia cabut dari gue. Gue telfonin terus dia, udah gitu ga diangkat-angkat. Ada kali gue miskol dia 20x. Gue chat. Mulai dari manggil nama, nanya lagi ngapain, sampe balik manggil nama lagi, masih ga dibales-bales juga. Gue pengen banget ketemu dia hari itu."

"Lo kenapa nggak ke rumah dia?"

"Gatau, gue ga gerak aja. Kesel sendiri gue."

"Uhmm.."

"Terus tiba-tiba ada chat dari dia, 'sorry yaaaa R, gue baru bales. Tadi lagi ribet gue. Gitu lah. Habis itu langsung gue ajak ketemuan tuh, kalo perlu gue jemput dari kantornya saat itu juga."

"Terus lo langsung gas?"

"Kagak. Dia nggak bisa bilangnya, ribet"

"Nggak mau kali, bukan nggak bisa. Namanya juga cewe."

"Iya kali ya. Tapi habis dari situ gue tau gue udah salah langkah banget. Kalo waktu itu gue at least nyoba ngebales apa yang udah dia lakuin ke gue, hari ini gue ga bakal sama lo, pasti gue lagi sama dia."

"Yeuh..."

"Kesel gue sama diri gue sendiri."

"Hahahaha. Mampus!"

"Iya, nyet. Kayaknya gue sebenernya udah baper sama dia, tapi masih ragu-ragu. Eh sekarang malah dia lepas dari gue."

----

Gue cuma bisa ngetawain kebodohan si temen gue ini, sambil ngebatin di dalam hati, dasar laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar